Here we see Syafaatun al-Mirzanah and Mujiburrahman during the presentations of the second day. I was not in the mood to make precise notes. It will all be published later in a more polished way.
Here I restrict to the four stanza of the syair I wrote to conclude this conference:
Martin dan
Karal lama mondar mandir
Minum teh
di Yogya, kalau di Belanda suka bir
Di negeri panas kadang-kadang berzikir
Di Belanda mungkin mirip kaum kafir
Martin dan
Karel senang dengan mahasiswanya
Seolah
mereka sudah bagian keluarganya
Biasa manis
dan sabar untuk membimbingnya
Tapi sedih
malah marah kalau janji ditinggalkannya
Martin dan
Karel sudah sering menguji
Baca paper,
dengan potlot merah mengoreksi
Kali ini
lain: yang jadi materi justru mereka sendiri
Tetapi
hasilnya baik: hanya diberi puji
Martin dan Karel sering menduga: inilah terakhir kali
Mungkin
tidak pernah ke Indonesia lagi kembali
Sampai
sekarang toh datang, walaupun capai
Datang
mungkin terus sampai dunia lalai
Fredrik Doeka had come all the way from Kupang (here first on the right, with jacket in NTT style, from Alor like my own shirt). The three ladies in front are from right Lies Marcoes, Nurlelawati, Syafa'atun.
A wonderful experience, thank you all for this happening.
Geen opmerkingen:
Een reactie posten